home 468x60banner

Sunday, March 29, 2009

TIGA LENSA TERPOPULER


1. LENSA MAKRO
Lensa ini mampu membuat perbesaran dengan skala 1:1 dan memudahkan dalam membuat foto close-up serta mempunyai kecepatan dan kualitas lensa yang cocok untuk berbagai tipe fotografi. Misalnya, lensa makro 100mm f/2.8 menjadi lensa telefoto pendek 160mm f/2.8 pada kamera DSLR dengan sensor APS-C dan sangat tepat untuk membekukan gerakan binatang besar. Lensa makro 50mm sempurna menjadi lensa portrait 80mm, meski autofocus lensa ini tak berfungsi secepat lensa normal namun kemampuannya yang dapat difungsikan sebagai dua lensa sangat menguntungkan.


2. LENSA TELEPHOTO

Lensa ini mampu memperpendek jarak kamera dengan objek terutama jika menggunakan kamera dengan crop factor 1,6. Lensa ini biasanya digunakan untuk fotografi satwa dan olahraga. Efek kompresi yang didapat pada foto juga menjadikan lensa ini tepat digunakan untuk foto portrait, menangkap ketajaman objek diantara bidang soft blur dan memberi sentuhan berkelas pada gambar; atau untuk membuat foto lansekap dengan lensa panjang dan pemandangan kota. Jika bodi kamera anda tidak dilengkapi image stabilization built-in, ada baiknya untuk mempertimbangkan membeli lensa telefoto dengan fitur vibration-reduction (anti-goncang). Fitur ini sangat membantu mengurangi efek guncangan kamera yang sering muncul pada lensa panjang.

3. ULTRA WIDE

Tampilan gambar yang dihasilkan lensa ini jika dilihat dari viewfinder sulit tertandingi oleh lensa lainnya. Namun, berhati-hatilah saat akan menentukan frame sebuah foto. Semakin luas pemandangan yang dimasukan dalam frame, maka kemungkinan tertangkapnya gangguan akan lebih besar. Kuncinya adalah anda harus berada cukup dekat dengan objek yang menarik pada foreground. Jika tidak, seluruh objek yang tertangkap lensa akan tampak terlalu kecil pada foto. Jangan menggunakan efek ultra-wide dengan teknik yang sama secara berulang. Membuat komposisi foto dengan konstruksi objek yang sama (misalnya batu besar ditengah ombak pantai) akan mengurangi nilai koleksi foto anda.

Info : Digital Camera


Saturday, March 14, 2009

Tips Memilih Lensa SLR


Salah satu alasan utama menggunakan SLR adalah penggunaan lensa sesuai dengan kebutuhan. Beberapa hal berikut ini dapat anda pertimbangkan sebelum membeli lensa :

1. KECEPATAN LENSA
Lensa yang cepat memiliki aperture (diafragma) maksimal yang lebar, seperti f/2.8, f/1.8, dan seterusnya. Diafragma yang lebar dapat memperbanyak cahaya yang masuk dan kecepatan rana (shutter speed) yang lebih cepat. Umumnya dan emang betul, lensa seperti ini biasanya lebih berat dan lebih mahal. Sedangkan lensa yang lebih lambat, biasanya lebih murah. Dampaknya anda perlu menaikkan ISO kamera jika ingin mempercepat rana sehingga dapat membekukan gerakan objek saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang rendah.
Kecepatan lensa juga tergantung pada jarak fokus (focal length). Lensa 500mm f/4.5 relatif lebih cepat daripada lensa 100mm f/4.5

2. NYAMAN DIGUNAKAN
Jangan menganggap sepele tentang kenyamanan lensa saat digunakan.
- Apakah cincin ulir zoom dan fokus sesuai dengan jangkauan jari anda ?
- Dapatkan anda menggenggam lensa tersebut?
- Apakah lensa tersebut memiliki fitur image stabilization ?

3. KUALITAS OPTIK
Satu-satunya cara untuk mengetahui kualitas optik lensa adalah mencoba menggunakan lensa tersebut saat berada di toko atau membaca ulasan mengenai lensa tersebut. Ketajaman memang faktor penting, namun kemampuan lensa untuk mengatasi flare, vignetting dan optical aberrations sangat penting juga. Lensa yang bagus dilengkapi fitur-fitur tersebut, yang ditandai dengan huruf-huruf yang tertera setelah jarak fokus seperti APO, L, ED, dan ASP.

4. TIPE ZOOM
Ada 2 macam tipe zoom :
- Model tarik/dorong yang menyerupai trombon yang lebih mudah digunakan
- Model cincin yang lebih umum digunakan.

5. FOKUS MINIMAL
Seberapa dekat jarak yang dapat dijangkau sebelum lensa mencapai batas fokus terdekatnya? Ini harus dipertimbangkan ketika memilih lensa telefoto. Lensa yang menawarkan pembesaran yang sangat besar memang diperlukan, tapi jika tidak mampu menjangkau jarak cukup dekat, maka diperlukan tabung ekstensi.

6. APERTUR/DIAFRAGMA TETAP ATAU BERUBAH
Faktor lain yang mempengaruhi harga lensa zoom adalah kemampuan lensa menjaga apertur berada pada posisi yang tetap pada seluruh jangkauan zoom. Lensa dengan kemampuan seperti ini biasanya mahal. Jika apertur/diafragma mengecil saat melakukan zoom, maka harga lensa ini biasanya lebih murah. Kekurangan lensa dengan aperture yang berubah saat zooming ini (misalnya f/4.5~5.6)adalah kecepatan rana perlu diperlambat agar tetap mendapat eksposur yang sama. Akibatnya, kita harus menghindari guncangan kamera saat memotret.

7. CINCIN FILTER YANG BERPUTAR
Biasanya, lensa yang lebih murah memiliki elemen di bagian depan yang dapat berputar ketika lensa difokuskan. Ini bisa jadi merepotkan jika pada lensa terpasang filter, terutama polarizer atau filter bergradasi karena efek yang dihasilkan akan berubah jika diputar. Satu-satunya solusi adalah memfokuskan lensa terlebih dahulu sebelum melakukan pengaturan filter.

8. SKALA JARAK
Skala jarak diperlukan untuk mengukur ruang tajam (depth of field) untuk memaksimalkan ketajaman foto dari depan ke belakang. Selain itu, diperlukan juga untuk fotografi lansekap. Namun demikian, banyak lensa modern yang belum dilengkapi dengan fitur ini, seperti lensa 55-200mm.

9. LENS HOOD
Tak semua lensa dilengkapi dengan lens hood (tudung lensa). Alat ini sangat diperlukan, maka pertimbangkan biaya ekstra yang harus dikeluarkan jika lensa tidak dilengkapi lens hood. Sama halnya dengan collar tripod untuk lensa tele yang besar.

Info : Digital Camera


 

Zen Photography Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha